Buah ini, yang berasal dari subbenua Asia Selatan.


Kini banyak dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia, menjadikannya buah yang bernilai ekonomi signifikan.


Sejarah budidaya mangga bermula ribuan tahun yang lalu, dengan asalnya berasal dari India dan Myanmar sekitar tahun 4000 SM. Selama berabad-abad, mangga menyebar ke seluruh Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika. India tetap menjadi produsen mangga terbesar di dunia, dengan produsen utama lainnya termasuk Tiongkok, Thailand, dan Indonesia.


Mangga tidak hanya dipuji karena rasanya yang unik tetapi juga karena manfaat gizi yang substansial. Buah ini kaya akan vitamin penting seperti vitamin C, A, dan E, serta kalium, magnesium, dan berbagai antioksidan. Nutrisi ini penting untuk menjaga kesehatan manusia. Misalnya, vitamin C memainkan peran penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan pilek dan infeksi lainnya. Vitamin A penting untuk menjaga kesehatan mata dan dapat mencegah kebutaan malam dan mata kering. Vitamin E, antioksidan yang kuat, melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dan membantu memperlambat proses penuaan. Selain itu, serat makanan yang terdapat dalam mangga membantu pencernaan, mencegah sembelit, dan bahkan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.


Mangga dapat dinikmati dalam berbagai cara, menunjukkan keberagaman dan rasa yang dimiliki. Cara paling sederhana untuk menikmati mangga adalah dengan memotongnya menjadi potongan dan memakannya segar. Dagingnya manis, juicy, dan memiliki tekstur yang halus. Selain itu, mangga dapat diubah menjadi berbagai hidangan penutup, seperti jus mangga, smoothies, dan puding. Mereka juga merupakan bahan yang populer dalam berbagai hidangan di berbagai belahan dunia. Misalnya, hidangan klasik Thailand "salad mangga muda" menggabungkan rasa manis dan asam mangga dengan rasa renyah yang menyegarkan, menjadikannya hidangan yang sangat menggugah selera. Di Filipina, mangga kering adalah camilan populer, dikenal karena kemanisannya yang terkonsentrasi dan rasa yang unik, yang telah meraih popularitas yang luas.


Budidaya mangga membutuhkan kondisi iklim dan tanah yang spesifik. Pohon mangga berkembang dengan baik di iklim hangat dan lembap, dengan suhu pertumbuhan ideal antara 24 dan 27 derajat Celsius. Cuaca ekstrem yang dingin atau kekeringan dapat memengaruhi pertumbuhan mangga. Meskipun pohon mangga tidak terlalu menuntut terkait tanah, mereka lebih suka tanah lembap, kaya akan bahan organik. Pohon mangga tumbuh relatif cepat dan biasanya mulai berbuah tiga hingga enam tahun setelah ditanam. Setiap pohon bisa menghasilkan puluhan hingga ratusan kilogram buah setiap tahunnya. Namun, budidaya mangga juga memiliki tantangan, termasuk hama, penyakit, dan bencana alam seperti badai, yang semuanya dapat memengaruhi hasil dan kualitas buah.


Mangga adalah buah yang memiliki arti penting baik dari segi gizi maupun ekonomi, dan disukai karena rasanya yang unik dan beragam cara konsumsinya. Saat perubahan iklim global terus berlangsung dan teknologi pertanian semakin maju, budidaya dan produksi mangga menghadapi peluang dan tantangan baru. Di masa depan, dengan peningkatan kesadaran akan kesehatan dan nutrisi, mangga diperkirakan akan semakin populer dan diakui di seluruh dunia. Baik sebagai buah harian maupun bahan utama dalam berbagai kreasi kuliner, mangga akan terus menduduki tempat penting dalam pola makan kita.