Rawon, makanan khas Jawa Timur yang sudah menjadi ikon kuliner Indonesia, kini semakin dikenal dunia.


Baru-baru ini, Rawon dinobatkan sebagai salah satu sup terenak di dunia!


Keunikan rasa dan bahan yang digunakan membuat Rawon begitu spesial di hati pecinta kuliner. Nah, sebelum kita bahas resep dan cara membuatnya, yuk kita ulas dulu sejarah dan fakta menarik tentang Rawon ini.


Sejarah Singkat Rawon


Rawon bukan hanya sekadar makanan, tapi juga bagian dari sejarah dan budaya Jawa Timur. Konon, hidangan ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram, sekitar abad ke-10. Rawon dulunya dianggap sebagai hidangan istimewa yang disajikan dalam upacara kerajaan dan acara penting lainnya. Nama "Rawon" sendiri berasal dari kata "Rawa" yang berarti hitam dalam bahasa Jawa kuno. Ini merujuk pada warna kuah Rawon yang hitam pekat, hasil dari penggunaan bumbu kluwek, biji buah pohon kepayang yang difermentasi.


Fakta Menarik Rawon


1. Warna hitam pada kuah Rawon berasal dari kluwek, yang memberikan rasa khas dan aroma unik. Kluwek sendiri sebenarnya beracun jika belum melalui proses fermentasi, tetapi setelah diolah, ia menjadi aman dan memberikan cita rasa yang mendalam pada Rawon.


2. Tahun 2024, Rawon masuk dalam daftar sup terenak di dunia versi TasteAtlas. Kelezatan kuahnya yang kaya rempah membuat banyak orang di seluruh dunia jatuh cinta pada hidangan ini.


3. Meski Rawon kini banyak ditemukan di warung makan, dulu hidangan ini lebih sering disajikan pada acara-acara penting seperti selamatan, pernikahan, dan upacara adat.


4. Rawon memiliki versi yang berbeda-beda untuk setiap daerah di Jawa Timur. Ada yang menggunakan daging sapi, ada juga yang menggunakan iga, atau bahkan daging kerbau di beberapa daerah.


Resep dan Cara Membuat Rawon


Setelah mengulik sejarah dan fakta menarik tentang Rawon, pasti Lykkers jadi penasaran bagaimana cara membuatnya, kan? Berikut adalah resep sederhana yang bisa Anda coba.


Bahan yang Diperlukan


- 500 gram daging sapi (biasanya bagian sandung lamur)


- 5 buah kluwek, ambil isinya


- 4 lembar daun jeruk


- 2 batang serai, memarkan


- 4 cm lengkuas, memarkan


- 2 liter air


- 3 sendok makan minyak goreng (untuk menumis)


- Garam dan gula secukupnya


Bahan untuk Bumbu Halus


- 8 siung bawang merah


- 4 siung bawang putih


- 4 butir kemiri, sangrai


- 2 cm kunyit, bakar


- 2 cm jahe


- 1 sendok teh ketumbar, sangrai


- 1 sendok teh merica


- 1 sendok teh terasi, bakar


Langkah-Langkah


1. Potonglah daging sesuai selera, lalu rebus hingga empuk. Setelah itu, angkat daging, potong-potong, dan sisihkan air rebusannya.


2. Haluskan semua bumbu halus. Tumis bumbu halus bersama dengan daun jeruk, serai, dan lengkuas hingga harum.


3. Masukkan kluwek yang sudah diambil isinya dan haluskan bersama bumbu tumisan. Aduk hingga merata.


4. Masukkan bumbu yang sudah ditumis ke dalam air rebusan daging tadi. Masak dengan api kecil hingga kuah mengental dan bumbu meresap sempurna.


5. Biasanya rawon disajikan dengan nasi putih, taoge pendek, sambal terasi, dan kerupuk. Jangan lupa tambahkan perasan jeruk nipis agar semakin segar!


Rawon bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang warisan budaya dan sejarah yang melekat di dalamnya. Selamat memasak dan menikmati kelezatan Rawon!