Buah naga, juga dikenal sebagai pitaya atau pitahaya, telah mendapatkan perhatian yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir karena penampilannya yang unik, warna yang cerah, dan potensi manfaat kesehatan.


Asalnya dari Amerika Tengah tetapi sekarang banyak dibudidayakan di Asia Tenggara, buah naga diakui karena profil nutrisinya yang kaya dan senyawa bioaktif.


Penelitian mengenai komponen bioaktif ini telah semakin berkembang, menyoroti potensi mereka untuk berkontribusi pada kesehatan manusia melalui berbagai sifat fungsional. Artikel ini membahas kemajuan penelitian tentang komponen bioaktif utama buah naga dan sifat fungsionalnya. Buah naga kaya akan nutrisi penting, termasuk vitamin, mineral, dan serat. Buah ini terutama kaya akan vitamin C, vitamin B, zat besi, magnesium, dan kalsium.


Kandungan kalori rendah buah ini, dikombinasikan dengan tingkat air dan serat yang tinggi, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk pengelolaan berat badan dan kesehatan secara keseluruhan. Namun, di luar nutrisi dasar ini, buah naga mengandung berbagai senyawa bioaktif yang berkontribusi pada sifat-sifat yang meningkatkan kesehatan.


1. Betalain: Betalain adalah pigmen yang bertanggung jawab atas warna merah atau ungu yang cerah pada buah naga, terutama pada spesies Hylocereus polyrhizus dan Hylocereus costaricensis. Senyawa ini dikenal karena sifat antioksidannya yang kuat, yang dapat membantu menetralkan radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif dalam tubuh.


Penelitian telah menunjukkan bahwa betalain dapat memiliki efek antiinflamasi, antikanker, dan perlindungan hati, menjadikannya area penting dalam studi manfaat kesehatan buah naga.


2. Flavonoid: Flavonoid adalah kelompok senyawa bioaktif lain yang ditemukan dalam buah naga. Senyawa polifenol ini dikenal luas karena sifat antioksidan dan antiinflamasi mereka. Flavonoid tertentu seperti quercetin, kaempferol, dan isorhamnetin telah diidentifikasi dalam buah naga. Senyawa-senyawa ini telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk perlindungan kardiovaskular, peningkatan fungsi kekebalan, dan pengurangan risiko penyakit kronis seperti kanker dan diabetes.


3. Serat Pangan: Buah naga adalah sumber serat pangan yang baik, terutama serat larut, yang memainkan peran penting dalam kesehatan pencernaan. Serat membantu mengatur gerakan usus, mencegah sembelit, dan mempromosikan microbiome usus yang sehat. Sifat prebiotik dari serat dalam buah naga juga telah diteliti, menunjukkan manfaat potensial dalam mempromosikan pertumbuhan bakteri usus yang bermanfaat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan fungsi kekebalan dan kesehatan secara keseluruhan.


4. Asam Lemak Omega-3 dan Omega-6: Biji buah naga mengandung asam lemak esensial, terutama asam lemak omega-3 dan omega-6. Lemak tak jenuh ganda ini dikenal karena peran mereka dalam kesehatan jantung, mengurangi peradangan, dan mendukung fungsi otak. Asam lemak omega-3, khususnya, sangat penting untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, meningkatkan fungsi kognitif, dan menjaga penglihatan yang sehat.


5. Polisakarida: Penelitian terbaru telah menyoroti keberadaan polisakarida bioaktif dalam buah naga. Karbohidrat kompleks ini telah terbukti menunjukkan berbagai sifat fungsional, termasuk aktivitas imunomodulatori, antioksidan, dan antikanker. Polisakarida dari buah naga juga telah diteliti karena kemampuannya menurunkan kadar glukosa darah, menjadikannya kandidat potensial untuk pengelolaan diabetes. Penelitian tentang sifat fungsional komponen bioaktif buah naga telah mengungkapkan berbagai manfaat kesehatan potensial:


6. Aktivitas Antioksidan: Tingkat tinggi antioksidan dalam buah naga, terutama dari betalain dan flavonoid, membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif, yang terkait dengan penuaan dan penyakit kronis.


7. Efek Antiinflamasi: Baik betalain maupun flavonoid telah menunjukkan sifat antiinflamasi, yang dapat membantu mengurangi risiko kondisi inflamasi seperti arthritis dan penyakit jantung.


8. Pencegahan Kanker: Beberapa studi menyarankan bahwa senyawa bioaktif dalam buah naga, terutama betalain, dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan memicu apoptosis (kematian sel program) pada jenis kanker tertentu.