Dalam kehidupan mahasiswa di Amerika Serikat, terdapat tiga kegiatan yang harus dilakukan, yaitu kelas, organisasi kerja, dan sekolah.


Di Amerika Serikat, mahasiswa bisa menghadiri sekitar lima atau enam kelas dalam seminggu.


Pada tahun pertama dan kedua, kelas-kelas ini bukanlah kelas utama, dan lebih berfokus pada kelas sastra, sains matematika, dll. Di tahun ketiga dan keempat, siswa mengambil kelas khusus, dimana para siswa dapat lebih berfokus pada mata pelajaran yang disukainya. Selain itu, terdapat kegiatan diskusi siswa di kelas, sehingga kurikulum bisa menyulitkan bagi beberapa siswa yang pendiam.


Berdasarkan studi yang dilakukan untuk menganalisis persepsi stres di universitas-universitas Amerika, menunjukkan hasil yang mengejutkan karena hasil nya menunjukkan bahwa banyak mahasiswa Amerika yang berada di bawah tekanan dan tantangan. Salah satu penyebabnya adalah tuntutan dan harapan ditumpuk di pundak sehingga dapat membebani setiap mahasiswa yang paling kuat sekalipun.


Stres merupakan awal dari berbagai masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi. Yang memprihatinkan adalah lebih dari separuh mahasiswa Amerika menolak bergaul dengan teman mereka karena stres.


Dalam survei komprehensif tentang stres oleh American College Health Association, 45 persen orang mengatakan bahwa banyak pelajar yang mengalami "stres di atas rata-rata", yang berarti bahwa hampir setengah dari mahasiswa Amerika sedang mengalami stress.


Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan Harvard, hampir seperempat siswa telah mengalami peristiwa yang dapat membuat mereka stres dalam 12 bulan terakhir. Situasi seperti ini dapat menyebabkan kemunduran dalam kemajuan akademik mereka, serta mendatangkan banyak masalah psikologis lainnya. Namun, tidak semua siswa dapat mengolah emosi dan stres mereka dengan baik.



Faktanya, 31% siswa melaporkan bahwa penyebab stres terbesar mereka adalah ujian akhir, dan 23% melaporkan bahwa sumber stres terbesar mereka adalah adanya pekerjaan rumah yang berlebihan. Ketika ditambah dengan harapan orang tua, sehingga mudah untuk menciptakan stres yang luar biasa bagi siswa.


Dalam beberapa tahun terakhir, karena adanya penyesuaian kebijakan ekonomi dan peningkatan pembangunan ekonomi ,sehingga pekerjaan mahasiswa di negara-negara maju barat telah menjadi meningkat, tetapi karena perkembangan pendidikan tinggi secara massal dan universal.


Persaingan pasar tenaga kerja perguruan tinggi masih sengit, oleh karena itu muncul kondisi dan karakteristik baru tenaga kerja mahasiswa. Amerika Serikat juga berfokus pada peningkatan kemampuan kerja siswa melalui pendidikan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan di Amerika Serikat telah dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan nasional dan diberikan mulai dari sekolah menengah. Kegiatan wirausaha di perguruan tinggi atau universitas merupakan salah satu faktor penggerak langsung ekonomi di AS, dan banyak perusahaan teknologi tinggi terkemuka di zaman kita adalah hasil dari wirausaha perguruan tinggi.