Kapal layar merupakan kendaraan air kuno setelah kapal dan rakit, dengan sejarah lebih dari 5000 tahun.


Berdasarkan jumlah tiang, kapal layar dapat dibagi menjadi kapal layar satu tiang, dua tiang, dan beberapa tiang.


Berdasarkan jenis kapal, terdapat kapal layar berdasar dasar yang rata dan dasar yang tajam. Berdasarkan jenis kepala, terdapat kapal layar berkepala lebar, kepala sempit, dan kepala tajam.


Di masa lalu, kapal layar umumnya digunakan untuk memancing dan mengangkut barang. Kapal layar modern umumnya dibagi menjadi dua kategori: balap dan jelajah, yang pertama membutuhkan kecepatan dan yang kedua menitikberatkan keamanan dan kenyamanan.


Diyakini secara luas bahwa berlayar dengan angin dari belakang adalah cara terbaik untuk berlayar, angin datang dari belakang dan mendorong kapal maju. Masalahnya adalah ketika angin sejajar dengan kapal, tidak ada tekanan lateral untuk menyeimbangkan kapal, sehingga kapal akan mudah kehilangan keseimbangan dan terbalik.


Orang seringkali memiliki kesalahpahaman tentang kapal layar, berpikir bahwa mereka didorong oleh angin. Sumber kekuatan terbesar untuk kapal layar adalah yang disebut efek Bernoulli, yang berarti ketika udara mengalir melalui busur yang mirip dengan sayap, menghasilkan gaya tarik ke depan dan ke atas, yang membuat kapal layar dapat bergerak ke arah melawan angin dengan sudut tertentu.


Saat berlayar dengan angin dari belakang, efek Bernoulli menghilang dan kapal tidak dapat mencapai kecepatan maksimumnya. Dalam angin yang normal, kecepatan berlayar dengan angin dari belakang adalah yang terlambat, karena tidak ada efek Bernoulli selain dorongan angin, dan dalam angin kencang, dorongan angin terpusat di sisi kiri atau kanan, dan kapal terus berputar ke sisi lain.


Saat kapal layar bergerak secara menyamping, gaya angin menyamping itu dapat diubah, pelaut akan menyesuaikan pusat gravitasinya sehingga hanya sedikit gaya menyamping yang tersisa, yang disebut Deviasi, sementara sebagian besar gaya bergerak ke depan. Sudut batas untuk berlayar melawan angin adalah 35 derajat ke kiri dan kanan dari arah angin, tetapi umumnya, 45 derajat adalah batasnya, yang sangat tergantung pada desain kapal.


Konsep berlayar melawan angin cukup mirip dengan konsep berlayar menyamping, tetapi saat berlayar melawan angin, gaya menyamping lebih besar daripada gaya kedepan, dan gaya ke depan lebih kecil daripada gaya menyamping, yang lebih sulit untuk dikendalikan.


Sekarang Anda tahu mengapa sebuah kapal layar berlayar lebih cepat melawan angin daripada dengan angin?