Banyak orang percaya bahwa kucing dan anjing hanya bisa melihat warna abu-abu.


Namun, hal ini tidak benar. Kucing bisa melihat beberapa warna, tidak hanya hitam dan putih.


Kucing, tidak seperti manusia, tidak dapat membedakan warna merah dan hijau. Namun, mereka memiliki beberapa penglihatan warna. Mereka dilengkapi dengan dua jenis sel kerucut yang peka terhadap cahaya biru dan hijau. Sebaliknya, manusia memiliki tiga tipe kerucut, yang memungkinkan mereka melihat warna biru, merah, dan hijau. Perbedaan sel kerucut ini mempengaruhi persepsi warnanya.


Kucing dan manusia memiliki penglihatan warna yang sangat berbeda. Selain berburu, nenek moyang manusia perlu mengumpulkan tanaman dan buah dalam jumlah besar. Aktivitas mereka terkonsentrasi pada siang hari saat cahaya terang benderang. Oleh karena itu, bagi manusia, kemampuan mengidentifikasi makanan berdasarkan warna sangatlah penting.


Di alam liar, kucing kebanyakan berburu pada malam hari. Kebutuhan visual mereka lebih condong ke arah penglihatan malam dan mendeteksi gerakan dibandingkan membedakan warna, karena mengidentifikasi mangsa berdasarkan warna kurang penting bagi mereka. Selain itu, ada perbedaan nyata dalam saturasi antara persepsi kucing dan manusia. Saturasi warna yang dilihat oleh kucing jauh lebih redup dibandingkan dengan penglihatan manusia.


Perbedaan utama dalam persepsi warna antara manusia dan kucing terletak pada kurangnya visibilitas warna dengan panjang gelombang yang lebih panjang, seperti oranye dan merah dalam penglihatan kucing. Selain itu, kucing melihat warna biru dan hijau dengan saturasi lebih rendah dibandingkan manusia. Meskipun tidak adanya warna merah pada penglihatan kucing mungkin tampak sebagai sebuah kelemahan, beberapa peneliti berspekulasi bahwa kucing mungkin memiliki keunggulan dibandingkan manusia dalam melihat sinar ultraviolet, yang tidak terlihat oleh mata manusia.


Namun, pada titik ini, para ilmuwan belum mengetahui warna apa yang akan muncul dari sinar ultraviolet saat melewati lensa kucing. Seperti apa dunia ini melalui sudut pandang anak kucing memerlukan eksplorasi lebih lanjut oleh para ilmuwan. Selain buta warna, kucing juga mengalami rabun jauh. Bidang penglihatan mereka dibagi menjadi dua bagian: satu untuk mengamati mangsa selama berburu dan satu lagi untuk memperhatikan perubahan lingkungan di kedua sisi.


Para ahli terkait telah membandingkan dunia yang dilihat oleh kucing dan manusia, serta menemukan bahwa kucing memiliki sudut pandang yang lebih luas dibandingkan manusia. Namun, penglihatan mereka buruk, dan mereka hanya dapat melihat objek kabur yang jauh dari mereka. Mereka sangat sensitif terhadap benda bergerak, dan akan segera merespons jika ada sesuatu yang bergerak. Meskipun kucing menderita rabun jauh, indra pendengaran dan penciumannya menutupi kekurangan ini, sehingga mereka tetap sangat lincah.