Ketika kami memulai petualangan untuk menjelajahi Zaanse Schans, kami langsung terpesona oleh pesona dan daya tarik sejarah desa yang indah ini.


Terletak di utara Amsterdam, Zaanse Schans menawarkan pandangan unik tentang kehidupan tradisional Belanda, dan pengalaman kami benar-benar memikat.


Petualangan kami dimulai dengan berjalan-jalan melalui desa, di mana kincir angin ikonik memberikan latar belakang yang menawan. Para raksasa sejarah ini lebih dari sekadar kesempatan foto, mereka memainkan peran penting dalam warisan daerah ini. Kincir angin, termasuk De Kat, satu-satunya pabrik cat yang masih berfungsi di Belanda, dan De Zoeker, yang memproduksi minyak, menawarkan tur yang menarik. De Kat, dibuka setiap hari dari pukul 10:00 pagi hingga 5:00 sore, dengan biaya masuk sekitar €4, sementara De Zoeker buka dari pukul 1:00 sore hingga 5:00 sore, dengan biaya masuk sebesar €3.


Saat kami menjelajahi desa, kami tidak melewatkan kesempatan untuk mengunjungi bengkel sepatu kayu. Klomp, atau "klompen," lebih dari sekadar alas kaki; mereka mewakili tradisi Belanda yang sangat dalam. Di bengkel, kami menyaksikan seorang pengrajin ahli memahat dan membentuk keajaiban kayu ini, dan kami bahkan memiliki kesempatan untuk mencoba sepatu tersebut. Bengkel ini buka setiap hari, dengan gratis masuk, meskipun membeli sepasang klomp atau suvenir adalah pilihan bagi mereka yang ingin membawa sepotong Zaanse Schans pulang.



Berjalan sedikit membawa kami ke peternakan keju tradisional, di mana kami menikmati berbagai keju Belanda. Peternakan ini menawarkan demonstrasi pembuatan keju, dan kami berkesempatan untuk mencicipi berbagai jenis gouda dan edam. Toko keju menyediakan sampel, dan Anda bisa membeli keju mulai dari sekitar €7 per 200 gram. Peternakan ini buka dari pukul 9:00 pagi hingga 5:00 sore setiap hari, dan tempat yang bagus untuk membeli beberapa suvenir lezat.


Salah satu highlight lainnya adalah kunjungan kami ke Museum Zaans. Di sini, kami menjelajahi sejarah kaya wilayah Zaan melalui pameran interaktif dan artefak. Museum ini buka setiap hari dari pukul 10:00 pagi hingga 5:00 sore, dengan harga tiket €14 untuk dewasa dan €8 untuk anak-anak berusia 4 hingga 17 tahun. Museum ini juga memiliki toko suvenir kecil dan kafe di mana kami menikmati makan siang cepat.



Berbicara tentang makanan, kami tidak bisa meninggalkan Zaanse Schans tanpa mencoba beberapa camilan lokal. Kami singgah di rumah pancake, di mana kami menikmati pancake Belanda tradisional, atau "pannenkoeken," yang lebih besar dan tipis daripada pancake Amerika. Dengan berbagai topping, mulai dari sirup manis hingga keju gurih, pancake ini wajib dicoba. Harga berkisar dari €7 hingga €15 tergantung pada toppingnya.


Untuk mengakhiri hari kami dengan manis, kami mengunjungi toko roti desa lokal, di mana kami mencicipi stroopwafel, wafel tipis yang diisi dengan sirup karamel. Segar dibuat dan masih hangat, mereka berharga sekitar €2 setiap pcs dan merupakan camilan yang menyenangkan.


Ketika kami menyelesaikan kunjungan kami, kami merenungkan pesona dan sejarah yang ditawarkan oleh Zaanse Schans. Mulai dari kincir angin yang berfungsi dan kerajinan tradisional hingga makanan lokal yang lezat, setiap momen terasa seperti melangkah kembali ke masa lalu.


Apakah Anda seorang pecinta sejarah, pecinta makanan, atau sekadar seorang pelancong yang mencari keindahan dan otentisitas, Zaanse Schans adalah tujuan yang menjanjikan. Kami pergi dengan hati penuh dan kamera kami penuh dengan kenangan, karena kami tahu kami telah merasakan potongan sejati warisan Belanda.