Tenis modern memiliki sejarah yang kaya selama lebih dari 100 tahun sejak Wimbledon pertama pada tahun 1877. Meskipun persyaratannya yang menuntut dalam hal tempat dan peralatan, olahraga ini tidak pernah berhenti untuk memikat hati orang dan mempertahankan antusiasme mereka yang tak tergoyahkan.


Tenis memegang tempat istimewa di hati orang Amerika, bahkan mantan Presiden AS Theodore Roosevelt menunjukkan kesukaannya yang mendalam terhadap olahraga ini. Tidak hanya aktif mendukung pembangunan lapangan tenis dan menyelenggarakan pertandingan tenis, tetapi ia juga sering mengundang teman-temannya untuk bermain di lapangan di Gedung Putih selama mereka berkuda. Akibatnya, tenis di Amerika mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.



Selama awal dari tenis modern, hanya acara tunggal dan ganda putra yang diadakan, dan tenis putri belum mencatatkan namanya. Baru pada tahun 1879, di Irlandia, pertandingan tunggal wanita dan ganda campuran pertama berlangsung, menandai tonggak penting dalam inklusi wanita dalam olahraga ini.


Pada tahun 1881, Asosiasi Tenis Rumput Nasional Amerika Serikat muncul sebagai asosiasi tenis nasional pertama di dunia. Kemudian, pada tanggal 1 Maret 1913, perwakilan dari 12 negara, termasuk Australia, mendirikan Federasi Tenis Internasional di Paris. Peristiwa dahsyat ini membuka jalan bagi globalisasi tenis. Dari pertengahan 1940-an hingga 1960-an, tenis mengalami pergeseran menuju profesionalisme, mengubah lanskap olahraga ini selamanya.



Program tenis putri telah membuat kemajuan yang luar biasa sejak awal, dengan para pemain wanita yang bermain luar biasa di kompetisi profesional dan mendapatkan perhatian serta dukungan yang luas. Pemain seperti Williams, Nadal, dan Federer telah menjadi tokoh-tokoh legendaris dalam dunia tenis, menginspirasi banyak atlet masa depan.


Terutama, tenis telah menyaksikan peningkatan popularitas tidak hanya di kekuatan Eropa dan Amerika, tetapi juga di seluruh Asia. Jumlah pemain tenis yang semakin bertambah di daerah-daerah ini menjadi bukti antusiasme global yang semakin meningkat terhadap olahraga ini.



Sejak pendirian Federasi Tenis Internasional, dunia tenis telah menegaskan pentingnya empat acara "Grand Slam" yang bergengsi: Australia Terbuka, French Open, Wimbledon, dan US Open. Turnamen ini menarik pemain top dari seluruh dunia setiap tahun dan masuk dalam kalendar tenis yang sangat dinantikan dan banyak disaksikan.



Salah satu aspek yang menarik dari tenis terletak pada keragaman tempatnya. Setiap permukaan lapangan berbeda dalam hal kecepatan dan memantulkan bola, menghasilkan nuansa teknis dan taktis yang berbeda. Keragaman bawaan ini berkontribusi pada nilai hiburan yang tinggi dari olahraga ini.


Sementara tenis terus berkembang, para pemain berusaha untuk berinovasi dan meningkatkan teknik dan strategi mereka. Atlet berusaha untuk mendapatkan keuntungan dengan menyempurnakan kemampuan pengendalian bola mereka, memanfaatkan kecepatan dan kekuatan, serta menerapkan pendekatan taktis yang fleksibel.



Kemajuan tenis modern telah menghasilkan perbaikan dalam peralatan dan fasilitas lapangan. Pemain profesional menggunakan raket tenis berkinerja tinggi dan bola-bola khusus yang dirancang untuk kondisi lapangan yang berbeda. Baik itu rumput, tanah liat, atau lapangan keras, setiap permukaan sangat mempengaruhi memantul dan kecepatan bola, memengaruhi pilihan taktis dan gaya bermain pemain.


Selaras dengan perkembangan dan komersialisasi olahraga, hadiah uang untuk acara profesional telah meningkat secara substansial. Sistem penghargaan yang meningkat ini tidak hanya memotivasi para pemain tetapi juga menarik lebih banyak individu muda berbakat untuk mengejar tenis sebagai jalur karir.



Selain itu, banyak pemain tenis secara aktif terlibat dalam kegiatan amal dan sosial, memanfaatkan pengaruh dan popularitas mereka untuk memberikan kontribusi yang berarti untuk masyarakat. Mereka mengorganisir turnamen amal, menyumbangkan dana, dan berpartisipasi dalam usaha filantropi yang bertujuan untuk meningkatkan kehidupan kelompok yang kurang mampu.