Merops apiaster, adalah burung berukuran sedang yang umum ditemukan di daerah terbuka, seperti padang pasir, dan ladang di Eropa, Afrika, dan Asia. Mereka memiliki bulu yang cerah dengan kepala berwarna emas dan dada kuning yang mencolok dengan leher berwarna kuning dengan garis hijau, biru, dan merah pada sayap dan bulu ekor tengah yang panjang pada ekor.


Berikut adalah kebiasaan hidup merops apiaster.



1. Makanan:


Merops apiaster adalah burung pemakan serangga yang makanan utamanya berupa serangga, termasuk belalang, lebah, tawon, kupu-kupu, dan capung. Mereka biasanya berburu di udara, terbang dengan sangat cepat, dan menangkap mangsa dengan mulutnya sebelum kembali ke lingkungan habitatnya untuk mencernanya.



2. Habitat:


Merops apiaster sering mendiami padang rumput terbuka, gurun, ladang, gunung, pesisir, dll., Dan biasanya menggali sarang di tanah atau dekat sungai.



3. Perkembangbiakan:


Merops apiaster membentuk koloni kecil selama musim kawin dan menggali sarang untuk membangun sarang di tanah atau dekat sungai. Betina biasanya meletakkan 2 hingga 3 telur, kemudian jantan dan betina bekerja sama untuk mengerami dan memberi makan anak.



4. Perilaku:


Merops apiaster pada umumnya adalah burung yang bersifat individual tetapi membentuk kelompok kecil selama musim kawin. Mereka biasanya terbang dengan cepat untuk memangsa serangga.



Secara keseluruhan, Merops apiaster adalah burung yang sangat indah dan menarik yang menarik perhatian dengan bulu warna-warni dan kemampuan terbangannya yang cepat.


Fakta menarik tentang Merops apiaster:


1. Merops apiaster adalah burung migran yang terbang ke Gurun Sahara di Afrika setiap musim gugur untuk menghabiskan musim dingin, dan kemudian kembali ke Eropa untuk berkembang biak pada musim semi.


2. Merops apiaster biasanya meninggalkan beberapa "sampah" saat menggali sarang, seperti lilin lebah dan batu kecil, dll., Untuk mengurangi kelembaban di sarang dan memberikan dukungan struktural tambahan.


3. Merops apiaster memiliki panggilan khusus, mirip dengan suara "papa", yang digunakan untuk menarik pasangan dan memberi peringatan kepada burung lain.


4. Kecepatan penerbangan Merops apiaster sangat cepat, yang tercepat bisa mencapai 70 kilometer per jam, bahkan lebih cepat dari beberapa mobil.


5. Merops apiaster menegang otot tenggorokannya untuk menangkap mangsa selama penerbangan, sehingga disebut "penjinak lebah".


Apakah Anda pernah mendengar kisah tentang merops apiaster? Yuk mari simak bersama-sama kisah singkat merops apiaster.



Dahulu kala, ada seorang pemuda bernama Ali yang tersesat di gurun. Dia berjalan selama waktu yang lama, lapar dan dahaga, hampir tidak bisa bertahan lagi. Di saat itu, Merops apiaster terbang di depannya, mengambil lebah di paruhnya, dan meletakkannya di wajah Ali. Ali mencicipi lebah, yang sangat lezat, dan merasa tenggorokannya terasa lembap. Setelah melihat reaksi Ali, Merops apiaster terbang ke sungai kecil, membawa kembali air, dan meneteskan air itu di bibir Ali. Setelah Ali minum air, dia merasa kekuatannya pulih dan melanjutkan perjalanan. Selama beberapa hari berikutnya, Merops apiaster tinggal bersamanya, membantunya mencari air dan makanan sampai dia keluar dari gurun.



Sejak saat itu, Ali sangat berterima kasih atas bantuannya Merops apiaster. Dia menganggap Merops apiaster sebagai pelindungnya dan menceritakan kisah tentang Merops apiaster kepada orang lain, dan orang-orang mulai menghormati dan melindungi burung yang indah ini.