Kursi mungkin tampak seperti perabot biasa.


Namun beberapa di antaranya telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah desain.


Dari bentuk revolusioner hingga pengerjaan yang tak lekang oleh waktu, kursi-kursi terkenal ini telah menentukan tren, mengubah interior, dan memengaruhi cara kita memandang kenyamanan. Siap untuk mengetahui kursi mana yang lolos? Berikut sepuluh kursi yang telah mencapai status ikonik dan menjadi simbol keunggulan desain!


1. Kursi Santai Eames – Kenyamanan dan Kemewahan Tertinggi


Dirancang oleh Charles dan Ray Eames pada tahun 1956, Eames Lounge Chair adalah lambang kemewahan modern abad pertengahan. Dengan rangka triplek melengkung, bantalan kulit yang lentur, dan desain ergonomis, kursi ini menjadi simbol kenyamanan dan kecanggihan. Ini bukan hanya sebuah kursi; ini adalah karya pernyataan yang menghiasi ruang keluarga, kantor, dan galeri di seluruh dunia. Perpaduan bentuk dan fungsi Kursi Santai Eames menjadikannya favorit bagi siapa saja yang menghargai hal-hal terbaik dalam hidup.


2. Kursi Barcelona - Cocok untuk Bangsawan


Dibuat oleh Ludwig Mies van der Rohe dan Lilly Reich pada tahun 1929, Kursi Barcelona awalnya dirancang untuk Paviliun Jerman pada Pameran Internasional di Barcelona. Desainnya yang ramping dan minimalis serta penggunaan kulit berkualitas tinggi dan baja tahan karat memancarkan keanggunan dan modernitas. Rangka kursi berbentuk X yang unik dan bantalan berumbai kancing memberikan tampilan anggun, menjadikannya favorit abadi dalam interior kontemporer.


3. Kursi Hantu – Mahakarya Transparansi Modern


Kursi Hantu Philippe Starck, yang diperkenalkan pada tahun 2002, merupakan keajaiban desain kontemporer. Terbuat dari sepotong polikarbonat transparan, kursi ini menyatu dengan lingkungan apa pun namun tetap memberikan kesan berani. Bentuk klasik Louis XVI yang dipadukan dengan material modern telah mendefinisikan ulang konsep kursi “netral”, menawarkan gaya dan kepraktisan.


4. Kursi Telur – Simbol Modernisme Skandinavia


Arne Jacobsen merancang Egg Chair pada tahun 1958 untuk SAS Royal Hotel di Kopenhagen. Bentuknya yang unik dan melengkung merupakan hal yang revolusioner pada saat itu dan tetap menjadi contoh klasik desain Skandinavia. Egg Chair memberikan privasi dan kenyamanan dengan bentuknya yang membungkus, menjadikannya pilihan populer untuk lounge, lobi, dan sudut baca yang nyaman. Warna-warna cerah dan pelapis mewahnya menambah sentuhan kepribadian pada ruangan mana pun.


5. Kursi Windsor – Klasik Pedesaan dengan Daya Tahan


Kursi Windsor sudah ada sejak awal abad ke-18 dan tetap menjadi bahan utama interior tradisional dan bergaya pedesaan sejak saat itu. Dikenal dengan punggung spindel dan kakinya yang melebar, Kursi Windsor memadukan kesederhanaan dan daya tahan. Awalnya dirancang untuk digunakan di taman, konstruksinya yang ringan membuatnya mudah untuk dipindahkan, sementara bentuknya yang ergonomis memberikan kenyamanan untuk tempat duduk yang lebih lama. Saat ini, ia terus menghadirkan sentuhan pesona pedesaan ke rumah-rumah di seluruh dunia.


6. Kursi Panton – Karya Seni Pop Revolusioner


Kreasi Verner Panton tahun 1960 adalah kursi pertama yang seluruhnya terbuat dari sepotong plastik cetakan. Bentuk Kursi Panton yang cair, berbentuk S, dan warna-warna cerah membuatnya menonjol di ruangan mana pun. Ini adalah favorit


di antara mereka yang menyukai desain yang berani dan menyenangkan, dan telah ditampilkan di museum dan galeri seni di seluruh dunia. Desainnya yang dapat ditumpuk dan penggunaan bahan yang inovatif menjadikannya fungsional dan menyenangkan.


7. Kursi Aeron – Definisi Ulang Ergonomi


Kursi Aeron yang dirancang oleh Bill Stumpf dan Don Chadwick pada tahun 1994 telah menjadi tolok ukur tempat duduk kantor yang ergonomis. Dibuat dengan bahan mesh bernapas dan menampilkan desain yang dapat disesuaikan untuk mendukung postur tubuh, Kursi Aeron adalah favorit di tempat kerja dan kantor rumah di seluruh dunia. Tampilannya yang modern dan fungsional merupakan terobosan pada saat itu dan tetap menjadi pemimpin industri dalam desain ergonomis.


8. Kursi Thonet No. 14 – Bistro Klasik


Juga dikenal sebagai “kursi bistro”, Thonet No. 14 dirancang oleh Michael Thonet pada tahun 1859 dan sering disebut sebagai “kursi dari kursi”. Terkenal dengan konstruksi kayu bengkok, siluet sederhana, dan desain ringan namun tahan lama. Dengan lebih dari 50 juta unit diproduksi pada tahun 1930, kursi ini telah menjadi salah satu kursi terlaris di dunia. Thonet No. 14 adalah produk pokok di kafe, restoran, dan rumah, menawarkan kepraktisan dan gaya.


9. Kursi Wishbone – Perpaduan Keahlian dan Kenyamanan


Dirancang oleh Hans J. Wegner pada tahun 1949, Kursi Wishbone (juga dikenal sebagai CH24) adalah mahakarya keahlian Denmark. Sandaran punggung berbentuk Y yang khas dan dudukan tali kertas tenunan tangan memberikan kenyamanan dan gaya. Desain kursi yang minimalis dan bahan alami menjadikannya serbaguna, cocok dengan berbagai gaya interior, dari pedesaan hingga modern.


10. Kursi Rahim – Ajakan untuk Bersantai


Eero Saarinen merancang Kursi Rahim pada tahun 1948 atas permintaan Florence Knoll, yang menginginkan kursi yang “seperti keranjang penuh bantal”. Bentuk Kursi Rahim yang montok dan dudukan yang dalam menawarkan kenyamanan tak tertandingi, mengundang Anda untuk meringkuk dan bersantai. Desain pahatannya yang berani menjadikannya favorit di kalangan penggemar modernis dan sering dilihat sebagai hiasan utama di ruang keluarga dan lounge.


Sepuluh kursi ini lebih dari sekedar tempat duduk; mereka adalah ikon yang mencerminkan pergerakan budaya, filosofi desain, dan evolusi gaya selama berabad-abad. Dari keajaiban ergonomis Aeron hingga pernyataan pop-art dari Kursi Panton, masing-masing desain ini telah membawa sesuatu yang baru ke dunia furnitur. Jadi, lain kali Anda duduk, pertimbangkan bagaimana kursi di bawah Anda mungkin telah membentuk sejarah desain!