Pada awal abad ke-19, air tidak dianggap penting dalam kehidupan sehari-hari seperti hari ini. Ketika itu, orang percaya bahwa minum air hanya diperlukan dalam situasi ekstrim, seperti ketika seseorang sangat miskin atau berada di ambang kematian.


Vincent Priessnitz, pendiri hidroterapi, menunjukkan bahwa minum air yang direbus untuk memuaskan haus seringkali merupakan tindakan putus asa, dan kebanyakan orang tidak akan minum lebih dari setengah pints air sekaligus. Namun, seiring dengan perkembangan masyarakat, begitupula pemahaman kita tentang pentingnya air.


Saat ini, minum air telah menjadi bagian yang fundamental dari gaya hidup sehat. Di Inggris, jumlah air yang dikonsumsi oleh orang dewasa setiap hari terus meningkat, dan di Amerika Serikat, penjualan air kemasan bahkan telah melampaui minuman bersoda. Berbagai pedoman kesehatan menganjurkan untuk minum jumlah air yang besar setiap hari, seperti aturan "8x8" yang populer, yang menyarankan untuk minum delapan gelas air berukuran 240 ml sehari. Namun, aturan ini tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Tidak ada organisasi kesehatan resmi yang secara eksplisit merekomendasikan bahwa orang dewasa harus minum air sebanyak itu setiap hari.


Kesalahpahaman ini mungkin berasal dari panduan yang sudah ketinggalan zaman. Pada tahun 1945, Dewan Penelitian Nasional Amerika Serikat merekomendasikan agar orang dewasa mengonsumsi cairan sesuai dengan kalori yang mereka konsumsi. Berdasarkan rekomendasi ini, wanita membutuhkan sekitar 2 liter cairan untuk diet harian 2.000 kalori, sementara pria umumnya memerlukan lebih banyak. Namun, panduan ini tidak secara khusus menyatakan bahwa semua cairan harus berasal dari air. Sumber lain, seperti air yang terdapat dalam buah, sayuran, kopi, dan teh, juga berkontribusi pada hidrasi secara keseluruhan.


Air tidak diragukan lagi sebagai sumber kehidupan, membentuk sekitar dua per tiga tubuh manusia. Air memainkan berbagai peran penting, seperti mengangkut nutrisi, mengatur suhu tubuh, dan melumasi sendi. Kita kehilangan air melalui keringat, buang air kecil, dan bahkan bernapas, sehingga menjaga hidrasi yang tepat sangat penting untuk mencegah dehidrasi. Ketika kita kehilangan 1-2% air dalam tubuh kita, gejala dehidrasi mulai muncul.


Beberapa orang khawatir bahwa haus adalah tanda dehidrasi yang parah, sehingga mereka memaksa diri untuk minum banyak air sepanjang hari. Namun, ilmuwan telah menemukan bahwa mekanisme haus sangat akurat. Ketika kita merasa haus, tubuh kita memberi sinyal bahwa sudah waktunya untuk mengisi ulang air, dan tidak perlu panik.


Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Dan Kipps, seorang ahli kedokteran olahraga di University College London: "Tubuh manusia telah berevolusi dengan sistem yang sangat kompleks dalam mengelola hidrasi, dan itu memastikan keseimbangan air melalui berbagai mekanisme."


Meskipun manfaat tetap terhidrasi sudah sangat terbukti, minum lebih banyak air dari yang dibutuhkan tubuh tidak selalu memberikan keuntungan tambahan. Penelitian telah menunjukkan bahwa hidrasi sedang dapat meningkatkan fungsi kognitif dan membantu kita melakukan tugas-tugas sederhana dengan lebih efisien.


Beberapa studi juga telah menyarankan bahwa minum air bisa membantu dalam pengendalian berat badan. Sebagai contoh, satu studi menemukan bahwa minum air sebelum makan dapat membantu dalam penurunan berat badan karena itu meningkatkan rasa kenyang.


Namun, apakah air secara langsung berkontribusi pada penurunan berat badan masih merupakan subjek perdebatan. Sebenarnya, manfaat utama dari minum air untuk pengelolaan berat badan adalah bahwa itu membantu mengurangi konsumsi minuman tinggi kalori.


Selain itu, meskipun ada klaim bahwa minum lebih banyak air bisa meningkatkan kualitas kulit dan melembabkan kulit, saat ini tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk mendukung pernyataan ini. Meskipun minum jumlah air yang besar umumnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang, konsumsi air berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius dalam beberapa kasus. Misalnya, minum terlalu banyak air bisa mengencerkan natrium dalam aliran darah, menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hiperhidrasi, yang dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa seperti pembengkakan otak.


Dalam olahraga daya tahan, seperti maraton, kelebihan minum air telah menyebabkan konsekuensi berbahaya. Sebagai contoh, Pakenham, seorang peserta dalam Maraton London 2018, diselamatkan setelah jatuh ke dalam koma karena konsumsi air berlebihan.


Jadi, seberapa banyak air yang harus kita minum? Para ahli umumnya setuju bahwa kebutuhan air individu bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti usia, ukuran tubuh, lingkungan, dan aktivitas fisik. Secara rata-rata, orang dewasa hanya perlu mengonsumsi 6-8 gelas cairan per hari, dan cairan ini tidak terbatas pada air bisa juga termasuk minuman seperti teh atau kopi. Untuk orang dewasa yang lebih tua, menjaga kebiasaan hidrasi yang baik sangat penting, karena sinyal haus alami tubuh cenderung menurun seiring bertambahnya usia.


Pada akhirnya, tidak perlu obsesif dalam memenuhi pedoman "8 gelas air" setiap hari. Seperti halnya tubuh memberi sinyal ketika kita lapar atau lelah, ia juga berkomunikasi ketika kita membutuhkan air, terutama melalui sensasi haus. Minum air seharusnya didasarkan pada moderasi dan mendengarkan kebutuhan tubuh kita, daripada mengikuti aturan yang kaku dalam mengejar kesehatan.