Bintang laut, juga dikenal sebagai sea star, adalah organisme laut yang ikonik dengan anatomi yang unik yang telah memikat ilmuwan dan penggemar laut sama. Salah satu aspek paling menarik dari biologinya adalah rangka tubuhnya, yang terutama terdiri dari material kalsium karbonat berpori.


Struktur rangka ini tidak hanya memberikan dukungan dan perlindungan tetapi juga memainkan peran penting dalam mobilitas dan kelangsungan hidup bintang laut.


Rangka bintang laut terdiri dari ossicles, yang merupakan lempeng kecil atau duri kalsium di dalam dermis tubuh bintang laut. Ossicles ini terutama terdiri dari kalsium karbonat, zat umum yang ditemukan dalam cangkang dan rangka banyak organisme laut. Namun, yang membedakan rangka bintang laut adalah sifat berpori dari ossicles ini. Kalsium karbonat dalam bintang laut utamanya berbentuk kalsit, salah satu bentuk kristalinannya. Sifat berpori dari ossicles kalsit adalah fitur penting, karena memungkinkan struktur yang ringan namun kuat.


Pori-pori dalam ossicles membuat rangka tubuhnya kurang padat, yang bermanfaat bagi bintang laut saat bergerak dan berinteraksi dengan lingkungannya. Pori-pori ini juga berperan dalam keapungan bintang laut, memungkinkannya untuk mempertahankan posisinya di kolom air tanpa mengeluarkan energi berlebih. Struktur rangka bintang laut tidaklah kaku seperti vertebrata tetapi fleksibel dan bisa diartikulasikan. Fleksibilitas ini disebabkan oleh susunan ossicles, yang terhubung oleh jaringan otot dan ligamen.


Susunan unik ini memungkinkan bintang laut memiliki kebebasan gerak yang luar biasa, memungkinkannya untuk memperluas lengan dalam berbagai arah, meraih permukaan dengan erat, dan bahkan meregenerasi anggota tubuh yang hilang. Rangka berpori kalsium karbonat dari bintang laut memiliki beberapa fungsi. Pertama, memberikan dukungan struktural pada tubuh bintang laut, memungkinkannya untuk mempertahankan bentuknya dan menahan tekanan lingkungan bawah air. Meskipun relatif ringan, rangka ini cukup kuat untuk melindungi bintang laut dari predator dan kerusakan fisik.


Kedua, sifat berpori dari rangka ini berkontribusi pada kemampuan bintang laut untuk mengatur keapungannya. Dengan mengatur jumlah air di dalam rongga tubuhnya dan pori-pori rangka, bintang laut dapat mengontrol posisinya di air. Kemampuan ini penting untuk menjaga stabilitas di arus dan kedalaman air yang berbeda, memungkinkan bintang laut untuk menjelajahi berbagai habitat, mulai dari kolam pasang hingga dasar laut yang lebih dalam. Rangka bintang laut memainkan peran penting dalam pergerakannya. Fleksibilitas ossicles yang dapat diartikulasikan, yang dikombinasikan dengan aksi hidrolik sistem vaskular air bintang laut, memungkinkannya untuk menggerakkan lengan-lengannya dengan presisi.


Bintang laut menggunakan kaki tabung, yang mengeluarkan dari bagian bawah lengan-lengannya, untuk meraih permukaan dan mendorong dirinya maju. Struktur rangka mendukung gerakan ini, menyediakan keseimbangan antara kekuatan dan fleksibilitas. Rangka kalsium karbonat berpori bintang laut juga memiliki implikasi ekologi. Bintang laut adalah spesies kunci dalam banyak ekosistem laut, artinya mereka memiliki dampak yang tidak proporsional terhadap lingkungan mereka relatif terhadap kelimpahannya.


Kekuatan dan adaptabilitas rangka mereka memungkinkan mereka untuk berkembang di berbagai lingkungan laut, mulai dari terumbu karang hingga pantai berbatu. Kalsium karbonat dari bintang laut yang mati berkontribusi pada sedimen laut, memainkan peran dalam siklus biogeokimia kalsium dan karbon. Proses ini penting untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan ekosistem laut, karena mempengaruhi komposisi dasar laut dan ketersediaan nutrisi penting.