Biskuit adalah salah satu makanan yang disukai secara universal, baik sebagai camilan manis yang dinikmati dengan secangkir teh, camilan gurih, atau bahkan sebagai dasar untuk hidangan penutup yang lezat. Makanan ini memiliki daya tarik yang sangat luas, berkat teksturnya yang renyah, rasa yang beragam, dan kemampuannya untuk dipadukan dengan berbagai bahan.
Namun, yang menarik adalah bahwa setiap negara memiliki versi mereka sendiri dari kreasi sederhana namun lezat ini. Biskuit hadir dalam berbagai bentuk, rasa, dan gaya, mencerminkan keragaman budaya kuliner di seluruh dunia.
1. Biskuit vs. Kue: Perbedaan Global
Sebelum menjelajahi dunia variasi biskuit, penting untuk dicatat bahwa istilah "biskuit" bervariasi di berbagai negara. Di Inggris dan sebagian besar dunia, "biskuit" merujuk pada apa yang di Amerika Serikat dikenal dengan sebutan "cookie." Di Amerika Serikat sendiri, biskuit adalah gulungan roti yang lembut dan berlapis-lapis, sering disajikan bersama hidangan berat, seperti ayam goreng atau saus gravy. Karena itu, perbedaan definisi ini bisa menimbulkan kebingunguan bagi para wisatawan kuliner, tetapi yang pasti, kedua jenis biskuit ini memiliki kelezatan tersendiri.
Namun, meskipun ada perbedaan dalam definisi, kita bisa sepakat bahwa biskuit adalah makanan yang mudah diakses, enak, dan dapat dihidangkan dalam berbagai kesempatan. Banyak orang menikmati biskuit sebagai camilan ringan, di pagi hari bersama kopi atau teh, atau bahkan sebagai pendamping hidangan penutup.
2. Varietas Biskuit di Seluruh Dunia
Berikut ini adalah beberapa jenis biskuit yang terkenal di seluruh dunia, yang tidak hanya menggugah selera tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya kuliner dari masing-masing negara.
1. Biskuit Pencernaan (Inggris)
Biskuit pencernaan adalah biskuit klasik dari Inggris yang dikenal dengan rasa semi-manis dan teksturnya yang renyah. Terbuat dari tepung gandum, biskuit ini sering dinikmati bersama secangkir teh. Selain itu, biskuit pencernaan juga sering digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat cheesecake yang lezat. Biskuit ini cukup sederhana, namun memiliki cita rasa yang khas dan digemari oleh banyak orang di berbagai negara.
2. Biskuit Marie (Prancis/Spanyol/India)
Biskuit Marie adalah salah satu jenis biskuit yang paling populer di dunia. Awalnya dibuat di Inggris untuk merayakan pernikahan kerajaan, biskuit Marie kini menjadi camilan pokok di banyak negara, termasuk Prancis, Spanyol, dan India. Dengan rasa yang sedikit manis dan tekstur yang renyah, biskuit ini sangat cocok untuk dicelupkan ke dalam susu atau teh. Biskuit Marie juga sering digunakan dalam hidangan penutup seperti trifle atau sebagai lapisan dalam berbagai kue.
3. Oreo (Amerika Serikat)
Siapa yang tidak mengenal Oreo? Mungkin biskuit yang paling terkenal di dunia, Oreo terdiri dari dua biskuit cokelat yang dipadukan dengan krim putih di tengahnya. Bentuknya yang ikonik membuatnya mudah dikenali, dan cara makan yang populer, yaitu dengan memutar dan menjilat krimnya sebelum mencelupkan biskuit ke dalam susu, menambah keseruan menikmati camilan ini. Oreo telah menjadi bagian dari berbagai budaya, dengan banyak varian rasa dan produk turunan yang tersedia di pasaran.
4. Shortbread (Skotlandia)
Biskuit khas Skotlandia ini terkenal dengan teksturnya yang bermentega dan rasanya yang kaya. Shortbread terbuat dari mentega, gula, dan tepung, menciptakan biskuit yang renyah namun lembut di dalam mulut. Biskuit ini biasanya disajikan begitu saja atau dengan taburan gula di atasnya. Keistimewaannya terletak pada rasa yang kaya dan padat, menjadikannya pasangan yang sempurna dengan secangkir teh hangat. Shortbread adalah salah satu biskuit yang sangat dicintai di Skotlandia, dan bahkan telah menjadi simbol budaya kuliner negara tersebut.
5. Speculoos (Belgia)
Speculoos adalah biskuit aromatik yang berasal dari Belgia. Biskuit ini terkenal dengan rasa rempah yang kuat, biasanya menggunakan campuran kayu manis, cengkeh, jahe, dan pala. Speculoos memiliki tekstur renyah dan rasa yang sedikit manis, menjadikannya pilihan populer sebagai camilan musim dingin, terutama menjelang Natal. Biskuit ini sering disajikan dengan secangkir teh atau kopi, tetapi juga digunakan sebagai bahan dasar dalam berbagai hidangan penutup, seperti es krim atau kue tart.
6. Biskuit Kering dengan Isi (Jepang)
Di Jepang, biskuit kering dengan isi, seperti biskuit yang dipadukan dengan pasta kacang merah atau krim matcha, sangat populer. Salah satu contoh biskuit terkenal adalah Bisco, biskuit dengan isian krim yang lezat dan biasanya terbuat dari bahan alami. Keunikan biskuit Jepang adalah kemampuannya untuk menggabungkan rasa manis dan gurih, serta penggunaan bahan-bahan tradisional Jepang, seperti matcha (teh hijau) dan azuki (kacang merah), untuk memberikan sentuhan rasa yang berbeda.
3. Biskuit sebagai Bagian dari Tradisi Kuliner
Biskuit bukan hanya sekadar camilan, tetapi juga bagian dari tradisi kuliner yang mendalam di banyak budaya. Di Inggris, misalnya, biskuit sering kali menjadi bagian dari rutinitas sore hari, yang dikenal dengan sebutan afternoon tea. Di negara-negara Eropa, biskuit sering dijadikan hidangan penutup yang menemani kopi atau teh. Bahkan di beberapa negara Asia, biskuit menjadi bahan dalam pembuatan hidangan penutup khas yang penuh cita rasa.
4. Biskuit: Dari Camilan Hingga Hidangan Penutup
Selain dimakan begitu saja, biskuit juga dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk hidangan penutup yang lezat. Biskuit pencernaan, misalnya, sering digunakan dalam pembuatan cheesecake, sementara biskuit Marie bisa dijadikan bahan dasar dalam trifle. Bahkan, Oreo yang legendaris sering dijadikan bahan baku untuk membuat es krim atau pie.
Dengan beragam pilihan dan variasi, biskuit adalah camilan serbaguna yang dapat dinikmati kapan saja dan di mana saja. Dari yang sederhana hingga yang berisi berbagai isian, biskuit selalu berhasil memuaskan selera. Dari shortbread bermentega kaya dari Skotlandia hingga speculoos beraroma rempah dari Belgia, biskuit adalah camilan yang tidak hanya lezat tetapi juga kaya akan cerita dan tradisi. Apapun preferensi Anda, ada biskuit untuk setiap lidah dan kesempatan.