Domba adalah hewan yang luar biasa dengan perilaku sosial yang unik. Salah satu ciri khas mereka adalah kecenderungan kuat untuk mengikuti seorang pemimpin.


Dikenal karena selalu bergerak bersama, domba jarang berjalan sendirian dan memiliki insting berkumpul yang sangat kuat, yang telah berkembang selama berbagai generasi. Insting ini sangat bermanfaat bagi mereka di alam liar karena memberikan perlindungan dari predator, yang lebih cenderung menyerang individu terisolasi daripada kelompok yang padat.


Lalu, mengapa domba begitu setia mengikuti satu sama lain, bahkan hingga membabi buta kepada pemimpin mereka? Mari kita telusuri lebih dalam ilmu yang ada di balik perilaku berkumpul mereka!


Masalah Kelangsungan Hidup


Bagi domba, ada keamanan dalam jumlah. Sebagai hewan mangsa, mereka secara alami merasa lebih aman dalam sebuah kelompok. Insting untuk berkumpul ini merupakan mekanisme bertahan hidup yang efektif, karena predator biasanya lebih enggan menyerang kelompok yang rapat dibandingkan dengan individu yang terpisah. Ketika salah satu anggota kelompok merasa terancam, ia akan segera melarikan diri, dan perilaku ini cepat diikuti oleh anggota kelompok lainnya. Suara ringan atau suara yang tidak dikenal bahkan bisa memicu seluruh kelompok untuk bergerak bersama dalam satu arah. Menariknya, jika seorang pemimpin mengambil langkah menuju suatu tempat yang berisiko, yang lain mungkin mengikuti tanpa pertimbangan, seperti yang terjadi pada insiden terkenal tahun 2005 di mana ratusan domba mengikuti pemimpin mereka menuju tebing. Ini menunjukkan betapa kuatnya insting mengikuti dalam diri mereka.


Siapa yang Memimpin?


Meskipun domba sering kali tampak memiliki pemimpin yang ditunjuk, kenyataannya mereka tidak selalu mengikuti satu pemimpin tetap. Dalam sebuah kawanan, peran kepemimpinan sering bergantian tergantung pada berbagai faktor, seperti usia, pengalaman, atau kebutuhan kelompok pada saat tertentu. Kepemimpinan yang “dibagi” ini memungkinkan setiap domba belajar dari satu sama lain, meningkatkan kecerdasan kolektif kelompok. Rotasi kepemimpinan ini membuat kelompok dapat bergerak lebih efektif, menavigasi lingkungan mereka, dan mengatasi tantangan bersama-sama. Ilmuwan percaya bahwa sistem kepemimpinan bergilir ini membantu domba bertahan hidup lebih lama dengan mengembangkan pengetahuan bersama yang sangat berharga.


Ikatan Sosial dan Rutinitas Harian


Domba bukan sekadar pengikut yang mengikuti tanpa berpikir. Mereka juga membentuk ikatan sosial yang kuat di dalam kawanan mereka. Domba seringkali cenderung bergerak menuju individu yang mereka kenal dan merasa lebih nyaman dengan mereka. Ketika terisolasi dari kawanan, mereka bisa merasa cemas atau bahkan stres, yang memperkuat kecenderungan mereka untuk selalu berada bersama. Selain itu, domba membentuk rutinitas harian yang teratur, seperti mengikuti jalur penggembalaan yang sama atau berhenti di tempat istirahat yang sudah dikenal. Rutinitas ini memberi mereka rasa keamanan dan keteraturan dalam kehidupan mereka. Itulah sebabnya, meskipun tidak ada bahaya langsung, mereka tetap merasa nyaman mengikuti "pemimpin" mereka, yang terkadang hanya merupakan anggota kelompok yang lebih dulu bergerak atau yang lebih familiar dengan rute tersebut.


Di Islandia, ada jenis domba yang terkenal sebagai "domba pemimpin," yang memiliki kecerdasan dan kualitas kepemimpinan yang luar biasa. Berbeda dengan kebanyakan domba, domba pemimpin ini sangat mandiri dan mampu menavigasi medan yang sulit. Mereka seringkali menunjukkan kemampuan alami untuk memimpin kelompok mereka ke tempat yang aman, bahkan dalam kondisi cuaca ekstrem. Pada beberapa kesempatan, domba pemimpin ini berhasil menyelamatkan seluruh kelompok dengan memandu mereka pulang saat badai salju mendekat. Domba jenis ini membuktikan bahwa meskipun domba pada umumnya dikenal sebagai pengikut, mereka juga memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin yang lahir dengan keterampilan bertahan hidup yang luar biasa.


Ilmu di Balik Berkumpul


Seperti halnya hewan-hewan yang juga berkumpul, domba berkomunikasi dan tetap sinkron dengan cara yang sangat halus. Studi menunjukkan bahwa domba mengandalkan isyarat visual dari domba-domba di sekitarnya untuk menentukan arah gerakan mereka. Dengan kata lain, mereka cenderung meniru gerakan individu terdekat mereka, yang menciptakan koordinasi yang efektif dalam kelompok tanpa perlu komunikasi verbal. Ini adalah contoh perilaku kolektif yang mengesankan, di mana setiap domba bergerak seirama dengan yang lain, menciptakan dinamika kelompok yang efisien dalam bergerak, mencari makanan, dan menghindari bahaya.