Gravitasi bulan memainkan peran utama dalam fenomena pasang surut di Bumi, yang terjadi secara teratur setiap hari. Meskipun matahari juga berkontribusi, pengaruh bulan jauh lebih besar karena jaraknya yang lebih dekat ke Bumi.
Pasang surut yang terjadi di lautan adalah hasil dari tarikan gravitasi bulan, yang menciptakan tonjolan air di permukaan laut yang bergerak sesuai dengan rotasi Bumi.
Di sisi Bumi yang menghadap bulan, gaya gravitasi bulan menarik air laut, menciptakan pasang tinggi. Sementara itu, di sisi Bumi yang berlawanan, pasang tinggi lainnya terbentuk karena efek sentrifugal, yaitu akibat perputaran Bumi dan bulan mengelilingi pusat massa bersama yang terletak di antara keduanya. Hal ini mengakibatkan dua tonjolan pasang surut yang bergerak mengikuti rotasi Bumi, menghasilkan dua pasang tinggi dan dua pasang rendah dalam periode 24 jam.
Pasang surut ini terjadi secara konsisten setiap hari karena rotasi Bumi dan tarikan gravitasi bulan yang terus-menerus. Namun, meskipun bulan adalah faktor utama yang memengaruhi pasang surut, matahari juga memiliki dampak, meskipun lebih kecil. Ketika bulan dan matahari berada dalam posisi yang sejajar seperti pada bulan baru atau purnama, tarikan gravitasi keduanya saling memperkuat, menciptakan pasang yang lebih tinggi. Fenomena ini dikenal sebagai pasang matahari, yang membuat pasang surut menjadi lebih ekstrem, dengan pasang tinggi yang lebih tinggi dan pasang rendah yang lebih rendah daripada biasanya.
Pasang surut dapat bervariasi berdasarkan lokasi, dan ada tiga pola utama yang dapat dijumpai di berbagai daerah di dunia. Pertama adalah pasang surut harian, yang terjadi di beberapa wilayah seperti Teluk Meksiko, di mana hanya ada satu pasang tinggi dan satu pasang rendah setiap hari. Kedua adalah pasang surut semi-harian, yang lebih umum terjadi di sepanjang pantai Atlantik, di mana terjadi dua pasang tinggi dan dua pasang rendah dengan ketinggian yang hampir sama. Ketiga adalah pasang surut campuran, yang sering ditemukan di pantai Pasifik, di mana dua pasang tinggi dan dua pasang rendah terjadi dengan ketinggian yang bervariasi setiap harinya.
Fenomena pasang surut ini tidak hanya berpengaruh pada kehidupan laut, tetapi juga pada kehidupan manusia. Komunitas pesisir, nelayan, dan pelaut sangat bergantung pada pola pasang surut untuk navigasi dan perencanaan kegiatan mereka. Pasang surut juga berperan penting dalam ekosistem pesisir, karena pergerakan air membantu mendistribusikan nutrisi yang mendukung kehidupan laut. Pasang surut juga memengaruhi kedalaman laut yang dapat diakses oleh berbagai spesies, serta mempengaruhi habitat yang ada di sepanjang garis pantai.
Selain itu, pemahaman tentang pasang surut sangat penting bagi para ilmuwan yang mempelajari dinamika pergerakan air di Bumi dan pengaruh bulan terhadap planet kita. Pengetahuan ini juga vital untuk prediksi erosi pantai, gelombang badai, dan banjir, yang menjadi isu semakin mendesak di tengah perubahan iklim global. Pasang surut mempengaruhi kondisi pesisir dan kualitas hidup masyarakat pesisir, yang rentan terhadap ancaman bencana alam yang dipicu oleh pola pasang surut ekstrem.
Pasang surut adalah fenomena alam yang menarik dan kompleks, yang sebagian besar disebabkan oleh tarikan gravitasi bulan, dengan tambahan pengaruh dari matahari. Fenomena ini membentuk garis pantai, mendukung ekosistem laut, dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan memahami bagaimana gravitasi bulan menyebabkan pasang surut dan mengenali pola-pola yang terbentuk, kita dapat lebih menghargai hubungan dinamis antara Bumi dan bulan yang terus memengaruhi kehidupan kita.