Sebelum era pesawat jet, pesawat terbang mengandalkan mesin piston yang digerakkan oleh pembakaran bahan bakar untuk bergerak maju, dengan baling-baling berputar yang menghasilkan dorongan.


Namun, desain berbasis piston ini menghadapi keterbatasan dalam mencapai kecepatan yang lebih tinggi, mendorong eksplorasi metode propulsi alternatif.


Awalnya: Kontribusi Henri Coanda


Henri Coanda, seorang insinyur Rumania, dikenal sebagai pionir dalam konsep propulsi jet. Pada tahun 1910, ia memperkenalkan "Coanda-1910," pesawat pertama yang menggunakan mesin propulsi jet. Meskipun tidak berhasil sepenuhnya dan hanya mampu terbang dalam jarak pendek, Coanda membuka jalan bagi perkembangan teknologi ini. Ia menyadari bahwa dengan mengalirkan udara panas melalui nozel, dapat dihasilkan dorongan yang kuat tanpa memerlukan baling-baling besar.


Perkembangan di Tahun 1939


Kemajuan signifikan dalam teknologi propulsi jet terjadi. Insinyur Jerman, Hans von Ohain, dan insinyur Inggris, Frank Whittle, secara mandiri mengembangkan mesin jet pertama yang praktis. Pada tahun 1939, pesawat Heinkel He 178 dilengkapi dengan mesin jet buatan von Ohain, berhasil terbang dan menjadi pesawat jet pertama yang sukses melakukan penerbangan. Tidak lama kemudian, Frank Whittle mematenkan desain mesin jetnya sendiri di Inggris, yang pada akhirnya menghasilkan penerbangan sukses pesawat jet Inggris pertama, Gloster E.28/39, pada tahun 1941. Kedua inovasi ini menandai titik balik dalam sejarah penerbangan, membuka jalan bagi penggunaan teknologi jet secara luas.


Penerbangan Komersial


Teknologi jet terus berkembang pesat. Pesawat seperti F-86 Sabre dan MiG-15 menjadi simbol dominasi udara. Di sektor komersial, pesawat seperti de Havilland Comet dan Boeing 707 mengubah industri penerbangan dengan memperpendek waktu perjalanan dan memungkinkan penerbangan jarak jauh yang lebih nyaman. Boeing 747, yang diperkenalkan pada akhir 1960-an, menjadi ikon penerbangan komersial dengan kapasitas besar dan jangkauan yang luas. Pesawat ini menggunakan mesin jet yang lebih efisien dan kuat, memungkinkan maskapai penerbangan untuk mengangkut lebih banyak penumpang dan kargo dalam satu penerbangan.


Penerbangan Modern: Teknologi dan Inovasi Terkini


Di era modern ini, propulsi jet terus mengalami inovasi. Mesin jet modern seperti General Electric GE90 dan Rolls-Royce Trent XWB menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, pengurangan emisi, dan daya dorong yang lebih besar. Pesawat komersial seperti Airbus A380 dan Boeing 787 Dreamliner menggunakan teknologi canggih ini untuk memberikan pengalaman terbang yang lebih baik dan lebih ramah lingkungan.


Selain itu, penelitian terus berlanjut dalam pengembangan mesin hipersonik dan teknologi ramjet yang mampu menggerakkan pesawat dengan kecepatan sangat tinggi, membuka kemungkinan perjalanan antarbenua dalam waktu yang sangat singkat. Evolusi propulsi jet dari visi awal Henri Coanda hingga penerbangan modern adalah perjalanan panjang yang penuh dengan inovasi dan terobosan teknologi. Dari mesin jet pertama yang sederhana hingga mesin canggih yang kita gunakan saat ini, setiap langkah maju telah mengubah cara kita terbang dan membuka kemungkinan baru dalam eksplorasi udara.