Pernahkah Anda memperhatikan bahwa Bulan tidak terbit atau tenggelam di tempat yang sama setiap hari?


Fenomena ini mungkin tampak misterius, tetapi semuanya berkaitan dengan tarian kosmik antara Bumi, Bulan, dan Matahari.


Tahukah Anda bahwa poros Bumi miring sekitar 23,5 derajat terhadap orbitnya mengelilingi Matahari? Selain itu, orbit Bulan juga miring sekitar 5,1 derajat terhadap bidang orbit Bumi. Kombinasi kemiringan ini menyebabkan jalur Bulan di langit kita terus berubah! Mari kita bahas lebih lanjut dengan cara yang sederhana.


Orbit Bulan dan Kemiringan Bumi


Perubahan posisi terbit dan tenggelamnya Bulan disebabkan oleh orbit Bulan mengelilingi Bumi dan kemiringan Bumi. Bulan menyelesaikan satu orbit mengelilingi Bumi dalam waktu sekitar 27,3 hari, tetapi karena Bumi juga bergerak mengelilingi Matahari, dibutuhkan sekitar 29,5 hari bagi Bulan untuk kembali ke fase yang sama, yang dikenal sebagai bulan lunar.


Perubahan Harian


Setiap hari, Bulan terbit dan tenggelam sekitar 50 menit lebih lambat dibandingkan hari sebelumnya. Hal ini terjadi karena Bulan bergerak sekitar 12–13 derajat ke arah timur di langit setiap hari akibat orbitnya mengelilingi Bumi. Saat Bumi berputar, dibutuhkan waktu sedikit lebih lama setiap hari untuk membawa Bulan ke pandangan, yang mengakibatkan waktu terbit dan tenggelam Bulan menjadi semakin lambat.


Variasi Bulanan


Selama satu bulan lunar, posisi terbit dan tenggelamnya Bulan dapat bergeser hingga 57 derajat di sepanjang cakrawala. Hal ini disebabkan oleh efek gabungan dari kemiringan poros Bumi dan kemiringan orbit Bulan. Saat Bulan bergerak melalui orbitnya, sudut-sudut ini menyebabkan titik terbit dan tenggelamnya bergeser ke arah utara dan selatan di sepanjang cakrawala.


Fase dan Visibilitas


Fase Bulan juga berperan dalam menentukan kapan dan di mana ia terbit dan tenggelam. Misalnya, saat bulan purnama, Bulan terbit sekitar saat matahari terbenam dan tenggelam saat matahari terbit karena posisinya tepat berlawanan dengan Matahari. Sebaliknya, saat bulan baru, Bulan terbit dan tenggelam bersamaan dengan Matahari dan biasanya tidak terlihat karena terlalu dekat dengan Matahari di langit. Di antara fase-fase ini, waktu terbit dan tenggelam Bulan secara bertahap bergeser. Misalnya, bulan kuartal pertama terbit sekitar tengah hari dan tenggelam sekitar tengah malam, sementara bulan kuartal terakhir terbit sekitar tengah malam dan tenggelam sekitar tengah hari!


Efek Atmosfer


Ketika Bulan berada dekat cakrawala, ia bisa terlihat lebih besar dan lebih berwarna; ini disebabkan oleh distorsi atmosfer dan penyebaran cahaya, yang membuat Bulan tampak lebih besar dan sering memberikan warna kemerahan atau kekuningan. Memahami dinamika ini bisa membuat pengamatan Bulan menjadi lebih menarik. Lain kali Anda melihat bintang, Anda akan memiliki sesuatu yang menarik untuk dibagikan kepada teman-teman Anda!