Marshmallow, dari obat kuno hingga camilan modern yang memanjakan lidah, telah menjelajahi berbagai zaman dan budaya dengan pesona yang tak lekang oleh waktu.


Mari kita telusuri perjalanan menarik marshmallow, dari asal-usulnya di Mesir kuno hingga variasi modern yang menggugah selera.


Asal-Usul Marshmallow: Dari Mesir Kuno


Marshmallow pertama kali muncul di Mesir kuno, di mana mereka dibuat dari lendir yang diekstrak dari akar tanaman Althaea officinalis, atau tanaman marshmallow. Tanaman herbasea abadi ini termasuk dalam keluarga Malvaceae dan dikenal karena sifat lengketnya. Lendir ini dicampur dengan madu untuk menciptakan permen yang digunakan untuk meredakan sakit tenggorokan dan nyeri dada, menjadikannya salah satu obat tradisional awal.


Penggunaan Medis di Zaman Romawi dan Abad Pertengahan


Bangsa Yunani, Romawi, dan peradaban kuno lainnya mengakui nilai obat dari marshmallow. Pliny the Elder, seorang sejarawan Romawi, menuliskan penggunaan ekstrak lendir marshmallow sebagai perban untuk mempercepat penyembuhan luka. Dokter-dokter zaman pertengahan juga merekomendasikan persiapan marshmallow untuk berbagai penyakit, termasuk masalah pernapasan dan pencernaan, menunjukkan pentingnya tanaman ini dalam pengobatan tradisional.


Transformasi Menjadi Dessert di Abad ke-16


Pada abad ke-16, marshmallow mengalami evolusi dari obat menjadi bahan makanan yang menyenangkan. Di Prancis, koki pastry mulai mencampurkan ekstrak lendir dengan gula untuk membuat adonan lembut dan kenyal. Adonan ini dibentuk menjadi bentuk-bentuk kecil dan dilapisi dengan gula kristal untuk mencegah lengket. Permen ini sering dikonsumsi selama perayaan dan upacara, menandai perubahan marshmallow dari obat penyembuh menjadi camilan yang lezat.


Marshmallow Modern: Evolusi dan Populeritas


Abad ke-19 menandai perkembangan marshmallow menjadi bentuk permen yang kita kenal saat ini. Dengan menggantikan lendir alami dengan kombinasi gelatin dan protein nabati, produsen permen dapat membuat marshmallow yang lebih ringan dan lembut. Penambahan gula, vanila, dan putih telur memperkaya rasa dan tekstur marshmallow, menjadikannya camilan yang sangat populer.


Marshmallow Panggang dan Tradisi Amerika Utara


Pada awal abad ke-20, marshmallow mendapatkan popularitas baru di Amerika Utara dengan cara dipanggang di atas api unggun. Tradisi ini melahirkan "s'mores," sejenis camilan yang terbuat dari marshmallow, cokelat, dan biskuit gandum. Seiring meningkatnya popularitas marshmallow, muncul berbagai variasi rasa, termasuk rasa buah, cokelat, dan rempah-rempah, memperluas jangkauan camilan ini di seluruh dunia.


Variasi Internasional Marshmallow


Marshmallow juga menginspirasi berbagai resep internasional. Di Timur Tengah, halva adalah hidangan kaya yang terbuat dari gula, madu, biji wijen, dan sering kali ekstrak marshmallow. Di Eropa Barat, permen jeli adalah camilan lain yang dibuat dengan ekstrak lendir dicampur gula, perisa buah, dan gelatin untuk menciptakan tekstur yang kenyal.


Marshmallow Hari Ini: Dunia yang Berkembang


Saat ini, marshmallow telah berevolusi dari obat kuno menjadi camilan yang menyenangkan. Produsen modern menawarkan berbagai rasa, warna, dan bentuk marshmallow untuk menarik berbagai selera di seluruh dunia. Selain itu, dengan meningkatnya kesadaran akan alergi dan pilihan gaya hidup, seperti vegetarianisme dan veganisme, produsen juga menciptakan alternatif marshmallow bebas gluten dan berbasis tanaman, menjadikannya lebih inklusif bagi berbagai pola makan.


Perjalanan marshmallow dari masa lalu yang penuh dengan khasiat obat hingga menjadi camilan modern yang digemari menunjukkan bagaimana sesuatu yang sederhana dapat mengalami transformasi besar. Dari Mesir kuno hingga inovasi kuliner masa kini, marshmallow terus memikat hati dan lidah di seluruh dunia, menciptakan kenangan manis di setiap gigitan.