Jeruk mandarin, juga dikenal sebagai jeruk manis atau kumquat, adalah buah jeruk yang sedikit lebih kecil dan berbentuk lebih memipih dibandingkan jeruk pada umumnya.


Kulit jeruk mandarin umumnya bewarna kuning-oranye, kadang-kadang dengan bintik-bintik merah atau hijau.


Daging buahnya yang berair dan lembut, dengan rasa manis dan asam yang menyenangkan, membuatnya sempurna untuk dikonsumsi segar atau digunakan dalam jus. Asal-usul jeruk mandarin dapat ditelusuri kembali ke China, di mana jeruk ini dianggap sebagai variasi buah jeruk China. Dokumen sejarah mengungkapkan bahwa jeruk mandarin pertama kali muncul di Guangdong, China. Legenda mengatakan bahwa selama Dinasti Tang (618-907 M), seorang petani buah bernama Mr. Chen Pi menanam pohon jeruk yang unik di Guangdong. Buah dari pohon ini memiliki kulit kuning-oranye, rasa manis dan asam, dan kemudian dikenal sebagai "Jeruk Kulit".


Melalui budidaya dan perbanyakan, buah jeruk ini berkembang menjadi apa yang sekarang kita kenal sebagai jeruk mandarin. Penyebutan kata "madu" dalam nama jeruk mandarin mungkin berasal dari daging buahnya yang berlemak dan berair serta rasanya yang manis, dan sering diibaratkan dengan madu. Istilah "orange" adalah nama umum untuk buah jeruk, menunjukkan keanggotaannya dalam keluarga Jeruk. Selama bertahun-tahun, budidaya jeruk mandarin berkembang ke berbagai wilayah dan negara, menjadikan jeruk mandarin sebagai buah penting di banyak negara. Buah ini ditanam di berbagai lokasi, terutama di Asia, Amerika Utara, dan Australia.


Jeruk mandarin matang selama musim dingin, menjadikannya buah populer selama Tahun Baru China karena melambangkan keberuntungan dan panen yang melimpah. Jeruk mandarin juga kaya akan vitamin C dan nutrisi lainnya, sehingga bermanfaat untuk kesehatan manusia. Dalam budaya China, jeruk mandarin memiliki simbolisme yang baik dan makna kemakmuran, sering diberikan sebagai hadiah kepada kerabat dan teman. Mereka juga umum digunakan untuk tujuan dekorasi di rumah dan kantor, dipercaya dapat membawa keberuntungan dan energi positif.Secara keseluruhan, jeruk mandarin adalah buah jeruk yang lezat yang memiliki nilai nutrisi dan simbolis, yang mendapatkan apresiasi dan penghormatan dalam berbagai budaya.


Pertanian jeruk mandarin membutuhkan iklim hangat dan sinar matahari yang cukup. Pohon ini biasanya tumbuh sedang, memiliki kanopi lebat dan daun bewarna hijau gelap. Proses tumbuh dan budidaya jeruk mandarin mirip dengan jeruk lainnya. Para budidaya dengan hati-hati memilih tanah yang cocok dengan kondisi drainase yang baik. Penyiraman rutin dan sinar matahari yang cukup, penting untuk pertumbuhan pohon jeruk mandarin dan penyerapan nutrisi.


Menghilangkan cabang-cabang berlebih dan gulma diperlukan untuk mempromosikan pertumbuhan yang sehat dan perkembangan yang berbuah. Ketika menentukan kematangan jeruk mandarin, perlu dipertimbangkan warna kulit jeruk dan tekstur buahnya. Jeruk mandarin yang matang menampilkan warna kuning-oranye cerah dengan kulit yang berkilau. Selain itu, mereka harus terasa berat dan memiliki daging yang penuh dan berisi. Jeruk mandarin adalah buah yang serba bisa yang dapat dikonsumsi langsung dengan mengupas kulit dan memisahkan dagingnya.


Mereka juga bisa dijus, atau dijadikan bahan dalam berbagai usaha kuliner. Jus jeruk mandarin kaya akan vitamin C dan antioksidan lainnya, yang memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.


Di luar nilai edible-nya, jeruk mandarin dapat digunakan dalam pengobatan tradisional dan praktik kecantikan. Jeruk ini diyakini memiliki sifat-detoksifikasi, meningkatkan pencernaan, dan dapat meningkatkan kualitas kulit. Secara keseluruhan, jeruk mandarin tidak hanya lezat dan bergizi, tetapi juga memiliki berbagai manfaat dan makna simbolis. Baik dimakan sebagai buah segar atau digunakan dalam memasak dan minuman, jeruk mandarin memiliki tempat yang dihargai di antara buah-buahan yang paling digemari.