Struktur ikonik seperti "London Eye" di London dan "Flyer" di Singapura menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung untuk melihat sebuah kota dari atas, memberikan pandangan baru terhadap lanskap yang sudah akrab.


Namun, perjalanan dalam menciptakan Roda Raksasa tidaklah mudah, ditandai dengan kisah inovasi, keberanian, dan ketekunan.


Asal usul Roda Raksasa dapat ditelusuri kembali ke akhir abad ke-19, sebuah era yang ditandai oleh pameran global yang memamerkan kemajuan teknologi dari berbagai negara. Pameran-pameran ini bukan hanya sebagai platform untuk menampilkan keajaiban rekayasa tetapi juga panggung untuk keajaiban arsitektur.


Paris World Expo 1889, misalnya, memperkenalkan dunia kepada Menara Eiffel, sebuah struktur besi dengan ketinggian lebih dari 300 meter, yang menawan perhatian global dengan ketinggian yang belum pernah terjadi sebelumnya dan desain inovatif.



Dalam konteks persaingan internasional dan pameran arsitektur, insinyur Amerika, George Washington Gale Ferris Jr., mengkonsepsi ide Roda Raksasa.


George Ferris lahir pada 14 Februari 1859, dan sejak usia dini, menunjukkan minat yang besar dalam desain mekanikal dan struktural. Minat ini membawanya untuk belajar teknik sipil di Institut Teknologi Rensselaer di New York, di mana ia mengasah keterampilannya dan memperdalam pengetahuannya.


Setelah lulus, Ferris bekerja di industri baja, mendapatkan pengalaman berharga yang akan terbukti penting di kemudian hari. Ketika Chicago terpilih sebagai tuan rumah Pameran Dunia pada tahun 1893, Ferris melihat kesempatan untuk menciptakan sesuatu yang tidak hanya akan menyaingi Menara Eiffel tetapi juga menunjukkan kehebatan rekayasa Amerika. Ambisinya adalah untuk merancang sebuah struktur yang akan memikat pengunjung dan meninggalkan kesan yang abadi.



Ferris mengusulkan konsep revolusioner: sebuah roda raksasa yang bisa mengangkat penumpang tinggi ke angkasa, menawarkan pandangan panoramik seluruh pameran. Desain ini belum pernah terjadi sebelumnya pada saat itu dan disambut dengan skeptisisme.


Roda Raksasa yang diusulkan akan berdiri 80 meter tingginya dan dapat menampung hingga 2.160 penumpang secara bersamaan, dengan setiap kabin mampu menampung 60 orang. Roda akan ditenagai oleh mesin uap yang tangguh, memastikan rotasi yang lancar dan stabil.


Meskipun ada keraguan luas tentang kemungkinan proyek ini, terutama kekhawatiran tentang kemampuannya untuk menahan bobot besar dan gaya angin, Ferris tetap percaya pada desainnya.


Setelah usaha yang besar, Ferris berhasil meyakinkan penyelenggara pameran untuk mendukung proyeknya, dan pada 21 Juni 1893, Roda Raksasa membuat debutnya di Pameran Dunia Chicago. Peluncuran Roda Raksasa tidak kurang dari sensasional.


Ribuan pengunjung dengan antusias mengantri untuk merasakan penemuan baru ini, dan keberhasilannya tidak hanya memvalidasi kecerdasan Ferris tetapi juga menjadi salah satu atraksi paling berkesan dari pameran.


Namun, meskipun kesuksesan Roda Raksasa, Ferris sendiri tidak mendapatkan imbalan finansial yang ia antisipasi. Setelah pameran, Ferris terjerat dalam perselisihan ekonomi dan dibebani dengan hutang yang signifikan. Tragis, ia meninggal dalam kemiskinan pada tahun 1896 di usia muda 37 tahun.


Meskipun George Ferris tidak hidup untuk melihat dampak penuh penemuannya, Roda Raksasa meninggalkan tanda yang tidak terhapuskan pada generasi mendatang. Pada awal abad ke-20, Roda Raksasa mendapat popularitas di seluruh dunia, menjadi atraksi utama di taman hiburan dan festival.


Seiring dengan kemajuan teknologi, desain dan skala Roda Raksasa terus berkembang, mengarah pada pembangunan roda yang lebih tinggi dan lebih megah di seluruh dunia. Fajar abad ke-21 membuka era keemasan baru bagi desain Roda Raksasa. Pada tahun 2000, penyelesaian London Eye menandai tonggak sejarah, karena menjadi Roda Raksasa tertinggi di dunia pada saat itu, mencapai ketinggian 135 meter.



London Eye dengan cepat menjadi landmark kota tersebut, menarik jutaan pengunjung dari seluruh dunia. Trend pembangunan Roda Raksasa monumental ini berlanjut dengan peluncuran Singapore Flyer dan High Roller di Las Vegas.


Roda Raksasa modern ini tidak hanya memberikan pemandangan yang memukau dari lanskap perkotaan, tetapi juga menggabungkan teknologi pencahayaan dan tampilan multimedia mutakhir, meningkatkan pengalaman bagi para pengunjung.


Di luar peran sebagai atraksi hiburan, Roda Raksasa membawa makna budaya yang mendalam. Dalam sastra dan film, Roda Raksasa sering muncul sebagai metafora untuk takdir, ingatan, dan naik-turun kehidupan.


Selain itu, Roda Raksasa sering dibayangkan sebagai setting ideal bagi pasangan, di mana orang dapat berbagi momen intim, membuat sumpah, atau hanya menikmati keindahan tenang dari panorama kota yang disinari pada malam hari.