Sereal merupakan makanan pokok di seluruh dunia, dinikmati oleh jutaan orang karena keberagaman, kandungan gizi, dan rasa uniknya. Namun, tidak semua sereal diciptakan sama ada banyak jenis, masing-masing dengan karakteristik dan penggunaan sendiri.


Memahami cara mengklasifikasikan sereal dapat membantu Anda memilih yang tepat untuk makanan Anda, meningkatkan keahlian memasak, dan bahkan menghargai kontribusi beragam mereka terhadap kuliner global.


1. Klasifikasi Berdasarkan Jenis Biji


Cara paling umum untuk mengklasifikasikan sereal adalah berdasarkan jenis biji yang digunakan. Berikut adalah biji-bijian utama:


Gandum: Salah satu sereal yang paling banyak dikonsumsi, digunakan dalam roti, pasta, dan banyak makanan lainnya. Varietas seperti durum, spelt, dan einkorn menawarkan tekstur dan rasa yang berbeda.


Beras: Makanan pokok dalam banyak budaya, beras hadir dalam berbagai bentuk seperti putih, coklat, basmati, dan jasmine. Bisa diklasifikasikan lagi berdasarkan ukuran biji: pendek, sedang, dan panjang.


Jagung: Jagung dapat digiling menjadi tepung, dipop menjadi popcorn, atau dimakan langsung sebagai jagung manis. Juga digunakan untuk membuat tepung jagung, tortilla, dan polenta.


Barley: Dikenal dengan tekstur kenyal dan rasa kacangnya, barley sering digunakan dalam sup, semur, dan sebagai malt. Ini merupakan sumber serat yang baik dan memiliki indeks glikemik rendah.


Oat: Populer untuk sereal sarapan seperti oatmeal, oat kaya serat dan membantu menurunkan kolesterol. Hadir dalam berbagai bentuk seperti rolled oats, steel-cut oats, dan oat bran.


Sorghum: Sereal bebas gluten yang digunakan dalam banyak hidangan Afrika dan Asia, sorghum bisa dipan Pop seperti popcorn atau digiling menjadi tepung untuk dipanggang.


Millets: Kecil dan bulat, millet bebas gluten dan dapat digunakan dalam bubur, salad, atau sebagai makanan pendamping. Kaya akan magnesium dan fosfor.


Rye: Biasanya digunakan dalam roti, terutama di Eropa Utara dan Timur, rye menawarkan rasa yang padat dan kaya akan nutrisi seperti serat dan mangan.


2. Klasifikasi Berdasarkan Metode Pengolahan


Cara lain untuk mengklasifikasikan sereal adalah berdasarkan tingkat pengolahan yang mereka alami. Berikut adalah pembagiannya:


Biji-Bijian Utuh: Sereal ini mengandung semua bagian dari biji-bijian (kulit, biji, dan endosperma) dan minim diolah. Contohnya termasuk whole wheat, beras coklat, dan oats.


Biji-Bijian Terolah: Sereal terolah telah kehilangan kulit dan bijinya, yang juga membuat kebanyakan serat dan nutrisi hilang. Beras putih, tepung putih, dan tepung jagung adalah contoh biji-bijian terolah.


Biji-Bijian Diperkaya: Biji-bijian terolah yang telah ditambahkan kembali beberapa nutrisi, seperti zat besi dan vitamin B. Tepung gandum diperkaya adalah contoh umumnya.


3. Klasifikasi berdasarkan Penggunaan dalam Memasak dan Kuliner


Sereal juga bisa diklasifikasikan berdasarkan penggunaannya dalam jenis masakan yang berbeda:


Sereal Sarapan: Termasuk oat, gandum flakes, dan beras serut, sering dikonsumsi dengan susu atau yogurt. Bisa panas (seperti oatmeal) atau dingin (seperti cornflakes).


Sereal Pembakaran: Gandum, rye, dan barley umumnya digunakan dalam pembuatan roti, kue, dan kue.


Sereal Pemasakan: Bijian seperti beras, millet, dan quinoa sering digunakan dalam memasak hidangan gurih seperti pilaf, semur, dan makanan pendamping.


4. Klasifikasi berdasarkan Kandungan Gizi


Sereal juga bisa dikelompokkan berdasarkan kandungan gizinya:


Sereal Kaya Protein: Quinoa, oats, dan amaranth kaya protein, sehingga cocok untuk diet vegetarian dan vegan.


Sereal Kaya Serat: Whole wheat, beras coklat, barley, dan rye adalah sumber serat pangan yang sangat baik, mendukung kesehatan pencernaan.


Sereal Bebas Gluten: Beras, jagung, millet, sorghum, dan buckwheat adalah sereal bebas gluten secara alami dan cocok untuk orang-orang dengan sensitivitas gluten atau penyakit celiac.


Memahami cara mengklasifikasikan sereal dapat mengubah cara Anda menghadapi makanan Anda, membantu Anda membuat pilihan yang lebih sehat.